Judul : Penyebab Dosen Tidak Lolos Seleksi Beasiswa
link : Penyebab Dosen Tidak Lolos Seleksi Beasiswa
Baca Juga
Penyebab Dosen Tidak Lolos Seleksi Beasiswa - Beasiswa pendidikan tidak hanya tersedia untuk siswa yang akan melanjutkan kuliah ataupun untuk para mahasiswa yang kuliah S1 atau mahasiswa yang melanjutkan S2. Namun, Guru dan Dosen pun juga diberikan kesempatan yang sama, yaitu dapat mengikuti seleksi Beasiswa untuk para Guru dan Dosen di Indonesia. Beasiswa yang tersedia bermacam-macam, mulai dari beasiswa di dalam negeri maupun ke luar negeri. Supaya para dosen dapat lolos mendapatkan beasiswa yang diinginkan, ada baiknya jika memperhatikan informasi di bawah ini mengenai penyebab dosen tidak lolos beasiswa.
Sebab Dosen Tidak lolos beasiswa - Beasiswa bagi Dosen telah di Sediakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) yang juga bersinergi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk meningkatkan mutu dan kompetensi Dosen melalui Beasiswa Unggulan Dosen Indonesia (BUDI). Kuota penerima beasiswa khusus Dosen pada angkatan pertama ini sekitar 300 penerima untuk beasiswa ke luar negeri.
Namun, dari sejumlah 300 penerima, hanya sekitar 168 peserta Beasiswa yang dapat lolos dan berangkat studi ke luar negeri. Banyak hal yang menjadikan para dosen tersebut tidak lolos seleksi. Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Sumber Daya IPtek (SDID) Kemristekdikti, Ali Ghufron Mukti. Menurut Beliau, ada beberapa hal yang menyebabkan para dosen tidak lolos seleksi Beasiswa ini.
"Mereka gagal karena belum memenuhi kualifikasi. Misalnya, waktu tes belum lulus bahasa inggris, belum dapat LoA," kata Ghufron dalam lokakarya Pra Keberangkatan Penerima BUDI-LN, belum lama ini yang juga dilansir oleh okezone.
Dia juga menambahkan lagi bahwa dalam proses seleksi terdapat reviewer yang akan mengetest dan mewawancarai para pelamar beasiswa. Pada tahapan ini banyak peserta beasiswa yang tidak lolos karena beberapa hal, seperti adaptasi proposal yang kurang mantap hingga di bawah standar.
"Untuk beasiswa BUDI kami melakukan tes di berbagai daerah, seperti Malang, Makassar, Yogyakarta, dan sebagainya. Hasilnya rata-rata hanya 50 sampai 60 % yang lulus. Sisanya sekitar 40% tidak lulus", katanya.
Pendaftar Beasiswa BUDI-LN di tahun pertama sekitar 1.808 orang. Kemenristekdikti pun juga membuka pendaftaran untuk gelombang kedua BUDI-LN pada akhir Juli lalu. Untuk saat ini, pendaftar gelombang kedua sedang menjalani proses seleksi.
"Terakhir yang daftar gelombang kedua ada 1.526 pelamar. Nah, yang kemarin tidak lolos boleh daftar lagi karena siapa tahu gelombang pertama belum dapat LoA," ujarnya.
Penerima Beasiswa BUDI-LN gelombang kedua akan mulai studi di kampus yang telah ditentukannya menunggu jadwal dari masin-masing kampus. Adapun beberapa negara tujuannya meliputi, Inggris, Australia, Jepang, Taiwan, Prancis, Belanda, Korea, Thailand, dan Selandia Baru.
"Paling banyak ke Jepang. Mungkin karena sama-sama Asia. Jepang sendiri juga aktif berdiskusi dengan kami," kata Ghufron.
Nah,dari beberapa hal yang menyebabkan Dosen tidak lolos beasiswa tersebut, dapat dijadikan sebagai ilmu dan sebuah masukan, Bahwa para pendaftar beasiswa memang harus benar-benar mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan pada saat mendaftar maupun mengikuti proses seleksi beasiswa supaya hasilnya bisa maksimal dan akhirnya dapat diterima pada program beasiswa.
Mantep kan mas brow artikel :Penyebab Dosen Tidak Lolos Seleksi Beasiswa
,.. Penyebab Dosen Tidak Lolos Seleksi Beasiswa kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah kalau Blegitchu, sampai jumpa di postingan artikel lainnya Jangan lupa Share yaaa. Kawulo Alit manunggaling Gusti..
Donasi web ini silahkan hubungi aksarakuning@gmail.com, seikhlasnya, yang penting membantu membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Anda sekarang membaca artikel Penyebab Dosen Tidak Lolos Seleksi Beasiswa dengan alamat link https://pendidikan-tld.blogspot.com/2016/08/penyebab-dosen-tidak-lolos-seleksi.html
0 Response to "Penyebab Dosen Tidak Lolos Seleksi Beasiswa"
Posting Komentar