Flashdisk Video Edukasi Islami Berisi 500 Lebih Video Edukasi.. Flashdisk 16GB Sandisk ORIGINAL garansi 5 Tahun. Gratis 1 OTG Dengan potongan 12%! Hanya Rp74.800. Dapatkan sekarang juga di Shopee! klik link ini langsung ke Shopee  VIDEO EDUKASI ISLAMI atau klik wa 081296355567 untuk WA ke Admin langsung Paket Flashdisk Video Edukasi Anak Muslim 16GB + Bonus OTG



Flashdisk Video Edukasi Islami Berisi 500 Lebih Video Edukasi.. Flashdisk 16GB Sandisk ORIGINAL garansi 5 Tahun. Gratis 1 OTG Dengan potongan 12%! Hanya Rp74.800. Dapatkan sekarang juga di Shopee! klik link ini langsung ke Shopee  VIDEO EDUKASI ISLAMI atau klik wa 081296355567 untuk WA ke Admin langsung Paket Flashdisk Video Edukasi Anak Muslim 16GB + Bonus OTG



PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK

PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK - Sahabat Dunia pendidikan Indonesia, Pada Artikel pendidikan yang anda baca kali ini dengan judul PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK, team telah mencoba mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasinya. mudah-mudahan isi artikel saya ini, Artikel KOMPETENSI GURU, yang sudah dipersiapkan dan kami tulis ini dapat bermanfaat. Selamat membaca, jangan lupa SHARE dan Bookmark agar mudah mencari artikel ini.

Judul : PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK
link : PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK
Di antara kompetensi guru dan tenaga pendidikan yang paling tidak familiar di kalangan guru dan dosen adalah kompetensi pedagogik. Hal ini dikarenakan istilah pedadogi memang jarang digunakan sebagai terminologi pendidikan
Terma pedagogi sebenarnya sudah diperkenalkan sejak era kolonial Belanda, di mana para guru disebut sebagai paedagok. Setelah kemerdekaan, istilah tersebut masih banyak digunakan terutama mengacu pada buku Paedagogik karya M.J. Langeveld yang pada umumnya menjadi salah satu referensi utamanya, meski kebanyakan hanya dipelajari secara sambil lalu. Minimnya referensi penunjang, serta pengembangan yang tidak signifikan terhadap bidang keilmuan ini menjadikan pedagogik sebagai bidang kajian maupun rumpun keilmuan kurang mendapat perhatian. 
Apalagi trend keilmuan pendidikan di Indonesia cenderung mengikuti alur perkembangan di luar negeri. Perkembangan ilmu pendidikan belum secara signifikan dibangun berdasarkan temuan-temuan ilmiah di Indonesia, melainkan mengadopsi perkembangan dari luar. Itu sebabnya perubahan kurikulum pendidikan cenderung berlangsung tanpa alur dan nyaris tanpa dialektika ilmiah memadai. 
Secara kebahasaan, kata paedagogy berakar pada bahasa Yunani, paidagōgeō, atau país yang berarti anak dan ági yang berarti memimpin. Istilah ini memiliki kemiripan dengan pendidikan (education) yang berasal dari kata ex yang berarti keluar dan ducere, yang berarti membimbing. Dengan demikian, secara sederhana pedagogi adalah pendidikan atau pembelajaran, yaitu usaha membangun kompetensi anak manusia.
Pedagogi, pendidikan atau pembelajaran semula berkembang hanya sebagai ketrampilan, tetapi seiring perkembangan ilmu pengetahuan, pedagogi berkembang menjadi ilmu atau seni mengajar. Penambahan akhiran ics pada kata pedagogy atau akhiran k pada kata pedagogik digunakan untuk istilah pedagogi sebagai ilmu atau seni mendidik atau seni mengajar. 
Berkembangnya cabang-cabang ilmu sosial dan humaniora menjadikan pedagogi yang semula menekankan kiat atau strategi mengajar berkembang ke dalam berbagai cabang keilmuan, seperti psikologi perkembangan, psikologi belajar, strategi pembelajaran, media pembelajaran, pengembangan kurikulum dan sebagainya. Digunakannya beberapa bidang keilmuan tersebut memungkinkan pedagogi atau pembelajaran berkembang sebagai proses yang dapat disain dan dikendalikan sedemikian terukur, hingga hasilnya juga dapat didria, dimonitor, diukur, dievaluasi, serta dikembangkan ke dalam beragam alternatif.
Sebagai bidang keilmuan pedagogi memiliki dimensi vokasional. Pengetahuan ilmiah yang diperoleh melalui pembelajaran, penelitian ilmiah tidak cukup hanya diterima sebagai pengetahuan. Pengetahuan tersebut bahkan harus dipelajari hingga mempribadi dalam diri guru. Terutama untuk ketrampilan-ketrampilan dasar, penguasaan pedagogi harus menjadi bagian dari reflek guru dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Layaknya dokter yang memeriksa kondisi pasien, guru tak perlu membuka buku lebih dulu untuk mengenali problem pembelajaran yang dialami siswanya. Kecuali untuk mengembangkan pengetahuan ilmiah atau mengatasi kasus-kasus luar biasa keahlian keguruan mestinya menjadi ketrampilan yang melekat dan langsung dapat digunakan setiap kali membutuhkan. Di antara keahlian keguruan dimaksud adalah:
1.  Keahlian Mengidentifikasi Kondisi Siswa
2.  Keahlian Mengidentifikasi Cara Membelajarkan Siswa Secara Efektif.
3.  Keahlian Menggunakan Berbagai Media dan Teknologi.  
4.  Keahlian mengembangkan kurikulum dan bahan pembelajaran
5.  Keahlian evaluasi dan pengukuran.




Mantep kan mas brow artikel :PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK

,.. PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah kalau Blegitchu, sampai jumpa di postingan artikel lainnya Jangan lupa Share yaaa. Kawulo Alit manunggaling Gusti.. Donasi web ini silahkan hubungi aksarakuning@gmail.com, seikhlasnya, yang penting membantu membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Anda sekarang membaca artikel PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK dengan alamat link https://pendidikan-tld.blogspot.com/2013/09/perihal-kompetensi-pedagogik.html

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

Related Posts :

0 Response to "PERIHAL KOMPETENSI PEDAGOGIK"

Posting Komentar